Proses Seumur Hidup

Banyak ketidaksempurnaan dari Ayah dan Ibu. Namun, ketidaksempurnaan itu adalah proses mereka belajar. Meski tak selalu sempurna proses belajar itu dan banyak jatuh dan bangun yang dilalui, pada akhirnya dari mereka aku mengerti bahwa belajar adalah proses seumur hidup atau bahkan melebihi garis hidup yang diberikan oleh Tuhan. Sebab proses belajar juga diwariskan, seperti Ayah dan Ibu yang mewariskan proses belajarnya kepadaku.

Ada kalanya mereka salah langkah. Sama seperti aku yang sering salah langkah. Tapi tak apa. Kesal, menangis, tertawa, stres, termenung: semua itu adalah proses kita bersama. Hal yang aku syukuri adalah Ayah dan Ibu mau melibatkan aku di dalamnya.

"Terus kelanjutannya gimana, Yah?"

"Kalau menurut aku, Bu.."

"Ayah, gimana kalau..."

"Oohh ternyata bisa juga pake cara itu ya.."

Percakapan-percakapan itu pasti suatu saat aku bakal kangen. Terima kasih sudah mau melibatkan aku dalam setiap proses belajar Ayah dan Ibu, seperti Ayah dan Ibu juga berusaha hadir dalam setiap proses belajarku. Terima kasih karena sudah menunjukkan sisi lemah Ayah dan Ibu sehingga aku pun nggak ragu untuk mengakui kelemahanku. Terima kasih karena telah menunjukkan sisi kuat Ayah dan Ibu sehingga aku pun selalu merasa dikuatkan.

Ayah dan Ibu, please remember that despite everything that had happened or will happen, I'm proud of you and I love you, always.



Komentar

Postingan Populer